SERBA SERBI MEWARNAI PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) PADA MASA PANDEMI

 TANTANGAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)   PADA MASA COVID 19

Oleh : Deswati

Ditengah-tengah situasi seperti ini kita memiliki keperhatinan yang mendalam bukan hanya tugas pemerintah saja, melainkan tanggung jawab kita bersama agar dapat segera keluar dari kesulitan bersama dimasa pandemi. Di harapkan kita terus merapatkan barisan dengan cara senantiasa menerapkan protokol kesehatan selalu menerapkan 3M yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan.

Walaupun kita sudah berusaha semaksimal mungkin, ada kalanya musibah itu datang dari pihak ekstern terutama dari tenaga medis yang langsung bersentuhan dengan penyakit tersebut. Ini pengalaman nyata yang terjadi pada keluarga saya sendiri. Dihari ulang tahun putri saya yaitu tepatnya 17 September 2020 mendapatkan kado istimewa. Kebetulan putri saya yang pertama bertugas sebagai dokter di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. setelah membantu salah satu pasien yang terpapar covid 19  ternyata dokter ataupun tenaga medis yang bertugas pada hari itu  di adakan swab dan hasilnya beberapa dokter dan tenaga medis termasuk putri saya dinyatakan positif Covid 19. Alangkah hancurnya perasaan saya sebagai orang tua mendengar kabar buruk tersebut. Putri saya akhirnya memilih isolasi mandiri di rumah dikarenakan tempat ataupun situasinya sangat memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri.

Keesokan harinya seluruh keluarga saya yang berjumlah 10 orang termasuk asisten rumah tangga langsung di adakan swab yang dianggap kontak serius dengan pasien, selama menunggu hasil swab itu kami lebih ekstra melakukan protokol kesehatan, kami melakukan lockdown di rumah walaupun dengan warga di dalam rumah kami senantiasa menjalankan protokol kesehatan yang sangat ketat. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi pada hasil tes swab tersebut. 

Setelah hari ke empat di hari kerja, akhirnya kami menerima hasil swab ternyata semunya negatif. Alhmdulillah saya merasa bersukur atas karunia dan kebesaran Allah yang maha kuasa. Dihati mulai terang dan merasa sedikit lega. tinggal mensupport putri saya yang sedang melakukan isolasi mandiri dan senantiasa berdoa untuk kesembuhannya. Setelah melakukan tes swab yang ke dua  menjelang dua minggu lamanya putri saya di isolasi mandiri. akhirnya dinyatakan negatif berdasarkan hasil ter swab ke dua tersebut. Semua warga di rumah melakukan sujud syukur atas berita gembira tersebut dan saya merasa diberi kesempatan hidup yang kedua. 

Sebenarnya situasi yang serupa  sudah saya rasakan pada awal bulan Mei 2020 tepatnya di bulan puasa, dimana saya merasa disambar petir mendengar berita putra saya yang nomer dua saat ini berada di Yogyakarta yang sedang mengambil Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di UGM dan melaksanakan prakteknya di Rumah Sakit Sardjito dinyatakan positif Covid 19  dari hasil swabnya. Sebelumnya dia menangani pasein wanita setengah baya akan melahirkan dan terserang penyakit jantung. setelah menangani pasien tersebut hampir semua dokter dan tenaga medis pada rumah sakit Sardjito tersebut dari hasil swab dinyatakan positif. 

 Pihak kampus tidak tinggal diam, anak saya langsung di lakukan isolasi mandiri di Guets House UGM. Pihak kampus sangat peduli dan perhatian sekali. walaupun demikian saya selaku orang tua tidak henti-hentinya berdoa dan menangis menyerahkan diri kepada yang Maha Kuasa. Bagaimana tidak kondisi anak saya sedang berjuang di garda terdepan saya dan keluarga tidak diperbolehkan menjengungnya. Setelah dua minggu menunggu hasil tes swab yang kedua keluar akhirnya saya menerima berita anak saya dinyatakan negatif. Alhamdulillah wasyukurillah, dari dua kejadian diatas kita sebagai umat manusia hanya bisa berpasrah kepada Sang Pencipta dan kita hanya manusia lemah yang tidak berdaya. 

Walaupun dengan kondisi yang sulit tersebut saya tidak pernah meninggalkan tugas saya  baik sebagai pendidik yang harus mengajar dengan cara PJJ dari rumah maupun sebagai orang tua dari kembar yang harus mendampinginya menerima materi secara PJJ dari Sekolah SD Salsabila. Alhamdulillah atas kehendakNya semua kesulitan itu pelan-pelan bisa diatasi sehingga murid-murid saya belajar dengan giat anak-anak saya di berikan kesehatan, si kembarpun bertambah kemandiriannya. Benang merah yang dapat penulis share pada kesempatan ini "Senantiasa serahkan semua kesulitan kepada yang maha kuasa, jalani hidup ini dengan ikhlas dan selalu bersyukur"


#salamsehat

#belajarmenulis




Komentar

  1. luar biasa tulisnanya bunda, terima kasih ya sudah berbagi inspirasi dan pengalamannya kepada kami, ayo terus menulis

    BalasHapus
  2. Bunda terinfirasi sekali, pengalaman yang sangat menarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya say sambil belajar terus menulis supaya tidak cepat pikun

      Hapus
  3. Hebat luar biasa.semoga selalu di berkahi oleh Allah swt.Aamiin.maju terus maju.

    BalasHapus
  4. Bertambah Ilmu ber tambah Iman Islam. bertambah sabar. tulus ikhlas. Aamiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadikan Menulis Sebagai Passion

Trik Cepat Menulis Resume

Menulis Membuat Berprestasi