Menulis

 Mengatasi  Writer's Block

Pertemuan ke-9   : Jum'at, 30 Juli 2021 Jam 19.00 WIB
Tema                     : Mengatasi Writer's Block
Nara Sumber        : Ditta Widya Utami, S. Pd. Gr.
Gelombang           : 19

Mengawali pertemuan ke-9 ini perasaan saya terasa lebih  bersemangat membuka labtop dan group WhastApp ternyata malam ini moderatornya ibu Maesaroh, M.Pd sang Blogger Millenial nara sumbernya ibu Ditta Widya Utami, S. Pd. Gr. Tema pada kali ini Mengatasi  Writer's Block. 

Dalam benak saya bertanya bagaimana cara mengatasi writer's block? sesuatu tema yang menurut saya menarik sekali. Kegiatan malam ini agak berbeda dari pertemuan-pertemuan sebelumnya dimana sebelumnya selalu diawali dengan pembukaan oleh sang guru blogger yaitu Om jay. 

Mungkin karena malam ini moderatornya sang blogger millenial jadi dianggap sudah mewakili dan pembawaan sang blogger millenial yang begitu bersemangat membawa aura kepada peserta menjadi semakin penasaran dengan ilmu-ilmu yang akan diberikan. Dengan membaca tulisan dari moderator bahwa materi yang akan disampaikan merupakan modal dalam membuat tulisan yang berkualitas.

Setelah moderator membuka acara kegiatan menulis tak lama kemudian beliau langsung meminta nara sumber ibu Ditta Widya Utami, S. Pd. Gr. untuk memasuki kelas belajar. Ibu Ditta ini seorang yang masih muda belia syarat dengan prestasi diberbagai kancah menulis, bayak kelas-kelas menulis yang beliau ikuti. 

Perkenalan  bu Ditta di awali dengan berselancar ke berbagai blog dan channel  tentang nara sumber yang banyak dengan pretasi. Banyak meteri dan latihan soal buat beliau mengajar di salah satu SMP di subang.

Disela-sela beliau menjelaskan materi sempat memberikan umpan dengan memberikan gambar kemudian peserta diminta menulis dari sebuah gambar tersebut.


Banyak sambutan dan jawaban dari berbagai peserta dari nusantara menjawab dengan cepat dalam waktu 15 menit. Ternyata dalam menulis cepat itu cukup melelahkan dan membuat tegang. Ada yang menjawab wayang kulit, pentas wayang dan bahkan ada yang membuat puisi dari tema wayang sungguh menarik.

Istilah writer's block yang dipopulerkan pertama kali oleh psikoanalisis Edmund Bergler  dan wikipedia mengartikan writer's block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.

Keadaan seperti ini sangat membuat orang sulit fokus hilangnya inspirasi menulis dan kalaupun menulis menjadi lebih lambat terasa stres dan frustasi. Keadaan seperti ini bisa menimpa siapa saja baik penulis pemula maupun penulis profesional. Dikarenakan writer's block pada umumnya bukan dikarenakan masalah kompetensi dalam menulis.

Jika seseorang terkena water's block itu bisa kapan saja bisa hitungan menit, jam, hari, bulan bahkan sampai bertahun-tahun. Langkah untuk mengatasinya kita harus mencari sumper pokok penyebabnya dengan kita mengetahui penyebabnya maka diharapkan kita bisa fokus untuk mencari solusinya. 

Penyebabnya bisa dikarenakan:

  • Stress
  • Lelah fisik/mental
  • Mencoba metode/topik baru dalam menulis.
  • Bisa juga terlalu ingin perfeksionis

Stress dan lelah fisik bisa diakibatkan dengan kita terlalu memaksakan mengerjakan pekerjaan yang melebihi kapasitas kita, sementara kondisi tubuh kurang sehat atau sakit. Mencoba topik baru, metode baru dalam menulis pun bisa membuat kita terserang writer's block misalkan kita terbiasa menulis artikel ilmiah atau jurnal kemudian kita mencoba menulis puisi tentu cara penulisannyapun akan berbeda. 

Begitu juga dengan terlalu perfectionism kills creativity juga bisa mematikan kreativitas. Cara mengatasinya diharapkan agar kita bisa berlatih menulis terus menerus. Jika kita mengalami kejadian seperti ini hendaknya kita ingatlah kembali alasan awal kita untuk menulis baik tujuan kita menulis ataupun masa-masa saat kita merintis menjadi seorang penulis.

Diakhir sesi masuk pada tanya jawab bu Ditta menyatakan sebagus apapun tulisan kita akan tidak ada artinya jika tidak selesai namun sejelek apapun jika tulisan itu diselesaikan maka tentunya akan menjadi bagus, coba bayangkan jika tulisan kita tidak selesai maka akan menggantung.

Dalam menghadapi malas menulis itu bukan merupakan kategori writer's block sebab dalam menghadapi rasa malas kita bisa membuat terget atau tantangan yang mampu merubah sifat males tersebut. Dengan banyak berlatih kita mampu merubah kebiasaan dan menjadi suatu kebutuhan dalam menulis. Jika menemui kejenuhan dan stress kita berhenti sejenak kita bisa istirahat dan melihat pemandangan di sekitar kita agar pikiran kita bisa kembali segar dan mulai menemukan ide-ide baru untuk menulis.

Diakhir pertemuan pada malam ini mohon maaf kepada pembaca jika catatan pena ini kurang sempurna karena  "Kesempurnaan itu hanyalah milik Allah sebagai mahluk Allah kita hanya menjalani proses kehidupan". 


Salam blogger, salam literasi



#menulis
#deswatimenulis
#rahasiamenulis



Komentar

  1. Semoga dengan ilmu yang didapat, writer's block bisa kita atasi dan mahkota pun dapat kita raih.

    BalasHapus
  2. Lanjut menulis Bu, semoga WB selalu menjauh

    BalasHapus
  3. Luar biasa...Bisa karena Biasa.

    BalasHapus
  4. Terima kasih telah berkenan membuat resumenya, Bunda ...

    BalasHapus
  5. Karena sudah fokus dan menemukan solusinya, ayo kita semakin semangat menulis buku...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadikan Menulis Sebagai Passion

Trik Cepat Menulis Resume

Menulis Membuat Berprestasi